Tampilkan postingan dengan label Rawon Ikan Patin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rawon Ikan Patin. Tampilkan semua postingan

Kumpulan Gambar Ikan Patin Hias dan Konsumsi Terbesar Harga Mahal

Gambar Ikan Patin infoikan.com Sudah tahu gambar ikan patin besar? Atau ingin tahu harga ikan patin hidup berdasrakan habitatnya?

Siapa sih yang tak kenal patin, salah satu ikan konsumsi air tawar berdaging tebal serta mengandung banyak gizi.

Salah satu kumpulan ikan berkumis adalah patin ini (Siluriformes), pangasius adalah nama genus atau nama latin ikan patin dari kelompoknya.

Jenis ikan konsumsi yang laris dan memiliki harga sangat ekonomis yakni patin ini dengan populer sebutan ikan "jambal siam".

Beberapa jenis patin yang berhasil ditemukan di sungai mekong telah diteliti dan diukur mempunyai panjang tubuh kurang lebih 2 meteran, ini merupakan jenis ikan patin besar.

Berikut ini beberapa foto dan gambar ikan patin yang berhasil ditangkap oleh sebagian pemancing dan nelayan serta patin hasil budidaya.


Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Baca juga:
Panduan Lengkap Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal Tanah dan KJA
Cara Memelihara Ikan Patin Supaya Cepat Besar
Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Baca ini:
Jenis Hama dan Penyakit Ikan Patin serta Cara Mengatasinya
Manfaat Ikan Patin Untuk Kesehatan Kita Secara Alami
Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Baca juga ini:

Budidaya Ikan Patin Agar Cepat Panen untuk Pemula
Cara Pembenihan Ikan Patin Menghasilkan Banyak Telur
Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Baca:
Mengenal Ikan Patin Secara Detail (Catfish)
Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin

Gambar Ikan Patin


Gambar Ikan Patin - Kesimpulan

Hingga kini di Indonesia telah memberikan pelayanan pada masyarakat dengan cara menggalakkan yaitu memberikan bantuan bibit unggul ikan patin untuk dikembangbiakkan lagi.

Budidaya ikan patin sekarang ini masih menjadi peluang usaha yang dapat dibuka setiap idividu, terutama di kota-kota besar Jakarta, Surabaya dan Semarang yang masih membutuhkan banyak ikan patin untuk konsumsi.

Selain itu, sebagiah pengusaha warung angkringan semakin ketat persaingan, maka sudah bisa dipastikan jika peluang ternak patin terus mengalami peningkatan.

Semoga dengan melihat beberapa kumpulan gambar ikan patin di atas yang berukuran besar dapat menjadikan lebih jelas untuk memilih bibitnya.

Teknik Budidaya Ikan Patin Agar Cepat Besar di Semua Kolam

Budidaya Ikan Patin infoikan.com Untuk mengenal ikan patin, ada beberapa hal pokok yang perlu di ketahui mengenal sosok, karakteristik, dan kebiasaan hidupnya. 

Klasifikasi Morfologi Ikan Patin

Morfologi Ikan Patin

1. Ikan patin dewasa memiliki panjang tubuh mencapai 120 cm. Ukuran tersebut memang tergolong besar jika di bandingkan dengan jenis lele - lelean lainnya. 

Bentuk tubuh ikan patin memanjang dengan warna dominan putih berkilauan, seperti perak dan punggung berwarna kebiruan. 

2. Ketika kecil, warna tubuhnya berkilau seperti perak, sehingga cocok diletakkan di dalam akuarium sebagai ikan hias. 

Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarik untuk di pajang di akuarium. 

3. Seperti halnya keluarga ikan lele - lelean, ikan putih tidak bersisik alias bertubuh licin. Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah. 

4. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. Kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang atau mencari makan. 

Budidaya Ikan Patin

Budidaya Ikan Patin

Baca juga:

Budidaya Ikan Patin – Kebiasaan Ikan Patin Hidup di Alam


1. Ikan ini dapat bertahan hidup diperairan agak asam sampai basa
2. Kandungan oksigen larutan yang di butuhkan bagi kehidupan patin berkisar 3-6 ppm, karbondioksida berkisar 9 – 20, alkalinitas 80 – 250, dan suhu 28 – 30 derajat c. 
3.  Saat hidup patin terbilang nokturnal, yakni atau aktif pada malam hari. 
4. Lebih banyak menetap di dasar perairan ketimbang di permukaan. Ciri khas ikan demersal adalah memiliki bentuk mulut yang melebar. 
5. Termasuk kategoriikan omnivora atau pemakan segala. Senang memakan ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga, udang – udangan, moluska, biji – bijian. 
6. Mengandung 68,6% protein, 5,8% lemak, 3,5% abu, dan 59,3% air, bobot ikan setelah di siangi sebesar 9,7% dari bobot awal dan filter yang diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan. 

Budidaya Ikan Patin – Jenis Ikan Patin yang sering Dibudidayakan

Budidaya Ikan Patin


Di indonesia, sedikitnya terdapat dua jenis ikan patin yang populer dan banyak di pelihara di kolam budidaya, yaitu patin lokal dan patin siam. 

Jenis Ikan Patin Lokal

Ikan Patin Lokal memiliki nama ilmiah pangasius pangasius atau pangasius spp. Patin lokal terdiri dari beberapa jenis. 

Salah satu jenis populer yang berpeluang menjadi komoditas ekspor adalah patin jambal yang banyak terdapat di beberapa sungai besar di indonesia.  

Jenis lain yang juga populer adalah patin kunyit yang banyak di temukan di sungai-sungai besar di riau. 

Jenis ikan patin yang hampir sama dengan patin jambal adalah p. Bocourti yang merupakan komoditas ekspor ke eropa, amerika serikat, dan beberapa negara asia. Ikan jenis ini banyak di temukan di perairan. 

Jenis Ikan Patin Siam

Selain patin lokal, ada juga patin siam. Biasa di sebut patin bangkok atau lele bangkok. Sebutan ini muncul tidak hanya karena ukuran tubuhnya yang bongsor dan memang berasal dari bangkok. 

Jenis Ikan Patin Juaro

Kerabat ikan patin yang lain di antaranya pangasius polyuranodo (ikan juaro), pangasius macronema, pangasius micronemus (wakal, rius caring), pangasius nasutus (pedado), dan pangasius nieuwenhuisii (dikenal dengan sebutan ikan lawang).  

Baca juga:
Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis Rumahan Modal Kecil Menjanjikan

Teknik Pembenihan Ikan Patin yang Benar

Budidaya Ikan Patin – Memilih Tempat Budidaya

Budidaya Ikan Patin


Pemilihan lokasi usaha hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek, seperti aspek teknis, sosial, ekonomi, dan pasar. 

Dengan begitu, selama proses budidaya berlangsung tidak akan di temui kendala yang menghambat usaha tersebut. 

Sebelum menentukan lokasi budidaya  tersebut, ada beberapa aspek yang harus dipenuhi. 

Budidaya Ikan Patin – Aspek Sosial Ekonomi


Beberapa aspek sosial yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi usaha budidaya sebagai berikut. 

1, Lingkungan hidup harus tejaga dengan baik, dengan pengertian bahwa usaha budidaya patin tidak akan merusak lingkungan yang sudah ada. 
2, Jika menggunakan tenaga kerja, sebaiknya dapat memanfaatkan tenaga kerja di sekitar lokasi. Hal tersebut di maksudkan untuk mengurangi pengangguran dan mencegah kecemburuan sosial. 
3, Sumber daya alam di sekitar lokasi dapat termanfaatkan, terutama sarana dan prasarana penunjang kegiatan usaha. 
4, Lokasi usaha harus  dekat dengan tempat pemasaran, sehingga produksi yang di hasilkan cepat sampai ke konsumen. 
5, Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan, seperti sarana produksi, sarana transportasi, serta sarana informasi. 
6, Faktor lain yang tidak kalah penting adalah keamanan lokasi harus terjamin.

Budidaya Ikan Patin – Aspek Budaya


Jika di tinjau dari aspek budidaya, ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi untuk budidaya ikan patin. 

Kolam Ikan Patin

Budidaya Ikan Patin – Sumber air 


Air merupakan faktor mutlak dalam kegiatan budidaya patin. Sumber air dapat berasal dari saluran irigasi teknis, sungai, atau sumber air lainnya. 

Khusus untuk unit pembenihan, satu hal yang harus terpenuhi adalah kondisi airnya harus bersih. Jika sulit mendapatkan sumber air irigasi yang baik, sumber airnya dapat di usahakan berupa sumur biasa. 

Kualitas air 

Kualitas air penting untuk diperhatikan dalam budidaya ikan patin. Air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. 

Umumnya, ada beberapa variable penting yang berhubungan dengan kualitas air. 

Budidaya Ikan Patin – Kuantitas air 


Jumlah air atau debit air yang di butuhkan untuk setiap subsistem  dalam budidaya patin berbeda – beda. 

Menentukan debit air dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak secara langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan meletakkan ember di pintu air yang masuk ke dalam kolam. 

Catat beberapa waktu yang di perlukan sampai ember tersebut terpenuhi. Dengan cara ini akan di ketahui debit air tersebut, yaitu volume air di dalam ember di bagi dengan waktu, misalnya 0,5 liter/detik atau 10 liter/menit. 

Budidaya Ikan Patin – Tanah 


Selain air, tanah merupakan mutlah dalam kegiatan budidaya patin, khususnya untuk pendederan dan pembesaran. 

Ada beberapa jenis tanah yang dapat di buat kolam, yaitu tanah liat atau lempung berpasir, tanah terapan, tanah berfraksi kasar, dan tanah berpasir. 

Tanah liat berpasir sangat mudah di bentuk, tidak mudah pecah, dan tidak melekat di tangan. 

Untuk tiga jenis tanah terakhir, pematang kolam harus di tembok atau di beton guna menghindari kebocoran. 

Baca juga:
Tahapan Pendederan Ikan Patin secara Intensif di Bak Beton dan Jaring

Cara Pembenihan Ikan Patin Menghasilkan Banyak Telur

Budidaya Ikan Patin di Jaring apung

Budidaya Ikan Patin


Pada dasarnya, waduk, danau, situ, dan sungai bisa di jadikan tempat pemeliharaan ikan patin dengan menggunakan wadah jaring apung. 

Namun, sebelum menentukan lokasi, ada beberapa kriteria teknis dan ekonomi yang harus dipertimbangkan. 

Budidaya Ikan Patin - Penempatan jaring apung 


Penempatan jaring apung di anjurkan diletakkan pada jalur arus horizontal. 

Umumnya, jaring apung di letakkan di daerah muara tujuannya agar ikan patin selalu mendapat suplai air dan kandungan oksigen yang terlarut juga tinggi. 

Selain itu, penggerakkan air dapat membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran atau bahan organik. 

Sebaiknya hindari penempatan jaring apung di perairan luas dan terbuka. Perairan seperti ini memungkinkan terjadinya gelombang dan tiupan angin kencang yang dapat mengancam keamanan jaring apung. 

Kedalaman air. 

Selain penempatan jaring apung, kedalaman air juga harus diperhatikan. Di perairan yang mengalir, kedalaman jaring apung minimum tiga meter. 

Di perairan yang tidak mengalir, jaring apung ditempatkan minimum pada kedalaman lima meter. 

Kualitas air 

Kualitas perairan sangat mendukung keberhasilan usaha budidaya patin di jaring apung. Ada beberapa kriteria kualitas air yang perlu di perhatikan, meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi. 

Secara biologi, penilaian kualitas air di dasarkan pada tingkat atau derajat kesuburannya. 

Derajat kesuburan di tentukan oleh kandungan mikroorganisme berupa plankton. Tingkat kesuburan waduk atau danau di bagi menjadi tiga, yaitu perairan yang tingkat kesuburannya rendah, sedang, tinggi. 

Untuk usaha pembesaran patin secara intensif di jaring apung, sebaiknya dipilih perairan yang tingkat kesuburannya rendah sampai sedang. 

Pasalnya, apabila di pelihara di perairan yang tingkat kesuburannya tinggi, pada malam hari akan terjadi perebutan oksigen antara plankton dan ikan patin yang di pelihara. 

Kriterian kualitas air secara fisika dan kimia untuk budidaya ikan patin di jaring apung pada prinsipnya hampir sama saja dengan ikan-ikan lainnya. 

Kantong jaring apung yang di gunakan untuk pembesaran patin sebenarnya tidak mempunyai kriteria khusus, sama saja dengan jaring apung yang di gunakan untuk pembesaran ikan jenis lainnya. 

Ukuran benang jaring di sesuaikan dengan ukuran ikan yang akan dipelihara. Karena ikan patin tergolong ikan yang mempunyai tenaga yang cukup kuat, di sarankan menggunakan jaring politilen dengan mata jaring 1 inci atau 2,5 cm. 

Jaring apung selanjutnya di tempelkan pada sebuah rakit. Rakit bisa terbuat dari bambu, kayu atau besi siku. Setiap bahan memiliki ketahanan yang berbeda-beda. 

Sementara itu, bahan pelampung yang di gunakan sebagai rakit biasanya berupa drum kapasitas 200 liter atau drum plastik bekas. Jumlah pelampung yang di gunakan di sesuaikan dengan kebutuhan. 

Bahan tambahan lain yang diperlukan berupa jangkar yang berfungsi untuk menahan rakit agar tidak hanyut terbawa arus perairan. 

Baca:
Begini Cara Budidaya Ikan Patin secara Intensif di Kolam Beton, Kolam Terpal, dan Kolam Tanah


Berikut Teknik Pembesaran Ikan Patin secara Intensif

Budidaya Ikan Patin di Karamba 

Budidaya Ikan Patin


Selain dapat di pelihara di kolam jaring, ikan patin juga dapat dipelihara di karamba. 

Cara pemeliharaan seperti ini banyak di temukan di pulau jawa dan sebagian daerah sumatra. 

Karamba umumnya terbuat dari bambu atau kayu dengan ukuran 3 x 2 x 1 m atau di sesuaikan dengan kondisi dan situasi tempat pemeliharaan. Karamba dapat di tempatkan di sungai, danau, waduk. 

Pemilihan lokasi di dasarkan pada penempatan karamba, yaitu karamba diletakkan di permukaan air, karamba yang diletakan  di bawah permukaan air, dan di letakkan di dasar perairan. 

Karamba di permukaan air

Karamba yang di tempatkan di permukaan air umumnya di gunakan di danau atau waduk yang arus airnya tenang. Karamba ini terbuat dari bambu atau kayu. 

Penempatannya di lakukan dengan menenggelamkan dua pertiga bagian karamba dan mengapungkan sepertiga bagian sisanya. 

Agar posisinya tetap, karamba diikatkan di pohon atau di tempatkan pada tambatan yang di buat khusus. 

Karamba di bawah permukaan air

Karamba di bawah permukaan air lebih cocok di gunakan diperairan yang agak dalam. 

Penempatannya di lakukan dengan menenggelamkan karamba sampai posisi bagian atasnya berada 20 cm di bawah permukaan air. 

Untuk mempertahankan posisi tersebut, karamba harus di beri pemberat, bisa berupa batu, besi, atau bahan lainnya. 

Agar tidak hanyut, sebaiknya karamba di ikatkan di pohon atau tambatan. 

Baca ini:
Jenis Hama dan Penyakit Ikan Patin serta Cara Mengatasinya

Budidaya Ikan Patin di Karamba di dasar perairan 

Budidaya Ikan Patin


Karamba yang di tempatkan didasar perairan umunya di gunakan di perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam, misalnya sungai – sungai kecil dengan lebar sekitar 2 meter. 

Dasar perairan sebaiknya agak keras karena di gunakan sebagai alas karamba. 

Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin secara Intensif


Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang sulit dipijahkan secara alami. 

Pasalnya, agak sulit menciptakan atau memanipulasi lingkungan yang sesuai dengan habitatnya di alam. 

Untuk itu, pemijahan ikan patin hanya bisa dilakukan secara buatan dengan rangsangan menggunakan kalenjer hipofisa. 

Budidaya Ikan Patin – Pemupukan Kolam


1, Induk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan iusaha pembenihan ikan patin. Induk yang baik dan sehat tentu akan menghasilkan benih yang baik pula. 
1, Induk patin sebaiknya dipilih induk yang telah dipelihara dikolam atau wadah lainnya, seperti jaring. 
3, Selama pemeliharaan induk di beri makanan tambahan yang cukup mengandung protein. 
4, Berikan pakan dua kali sehari, tepatnya pada pagi dan sore hari, dengan dosis 3% dari bobot induk. 

Budidaya Ikan Patin – Ciri Induk Patin Matang Gonad


Sebelum dipijahkan, indukan diseleksi terlebih dahulu dengan memilih induk betina dan induk jantan yang matang gonad atau siap pijah. 

Berikut ciri – ciri induk patin yang telah matang gonad. 

Ciri Induk betina ikan patin matang gonad; 

- Umur kurang lebih 2,5 tahun
- Bobot minimum 3 kg/ekor
- Perut membesar ke arah anus serta terasa halus dan empuk ketika di raba
- Kulit di bagian perut lembek dan tipis
- Keluar beberapa butir telur berbentuk bundar dan berukuran seragam di sekitar kloaka 

Ciri Induk betina ikan patin matang gonad 

Umur di atas 1,5 tahun 

Bobot minimum 2 kg/ekor 

Kulit perut lembek dan tipis 

Alat kelamin membengkak dan berwarna merah tua

Jika bagian perut di urut ke arah anus akan keluar cairan sperma berwarna putih

Pastikan juga induk yang akan di pijahkan dalam kondisi sehat secara fisik, yakni tidak terinfeksi penyakit dan parasit serta tidak memiliki luka akibat benturan, pukulan, goresan, atau sayatan. 

Induk yang baik juga harus memiliki sifat pertumbuhan relatif cepat serta resisten terhadap penyakit, tetapi toleran atau mudah beradaptasi dan responsif terhadap perubahan lingkungan dan makanan. 

Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin secara Buatan

Budidaya Ikan Patin


INDUCED BREEDING (kawin suntik ikan patin)

Induced breeding atau kawin suntik merupakan teknik pemijahan buatan. Yang dilakukan pada ikan patin. 

Tingkat keberhasilan pemijahan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad indukan, kualitas air, penyediaan makanan yang berkualitas dan dalam jumlah yang mencukupi, serta kecermatan dalam penanganan atau pelaksanaan  penyuntikan. 

Induced breeding dapat dilakukan dengan menggunakan kelenjer hipofisa ikan lain, seperti ikan mas, atau menggunakan kelenjer hipofisa buatan yang mengandung hormon gonadtropin. 

Di pasaran dikenal dengan merek dagang chorulon dan ovaprim. 

Pembenihan Ikan Patin Menggunakan kelenjer hipofisa ikan mas

1. Siapkan ika donor atau ikan yang akan di ambil kelenjer hipofisanya. 
Jika induk patin betina yang akan di suntik memiliki bobot 3 kg, diperlukan donor ikan mas berupa induk betina seberat 9 kg dan induk jantan seberat 6 kg. 
2. Potong bagian belakang tutup insang ikan mas, bisa di lakukan secara tegak lurus ataupun vertikal. 
3. Letakkan potongan kepala dengan posisi mulut menghadap ke atas, lalu potong secara vertikal dari permukaan sedikit di atas mulut hingga tampak organ otak yang dilingkupi lendir atau lemak
4. Angkat bagian otak ikan mas, lalu buang atau bersihkan lendir menggunakan kapas atau tisu. 
Setelah bersih dari lendir, di bagian otak akan tampak butiran putih seperti beras. Itulah kelenjer hipofisa yang dibutuhkan. 
5. Ambil kelenjer hipofisa menggunakan pinset, lalu gerus menggunakan gelas penggerus sampai halus
6. Larutkan kelenjer hipofisa tadi ke akuabides sebanyak 2,5 ml. Perlakuan ini berfungsi untuk mempermudah penyuntikan nantinya. 
Agar larutan ini berfungsi benar-benar hancur dan tercampur, gunakan sentrifugai atau pemusing. 
7. Ambil atau sedot larutan kelenjer hipofisa menggunakan alat suntik dengan jarum berukuran 0,12 mm. 
Penyuntikan dilakukan secara intramuskular (di dalam daging atau otot) di belakang pangkal sirip punggung. 

Pembenihan Ikan Patin Menggunakan ovaprim dan chorulon 

1. Ambil induk jantan dan induk betina, lalu timbang bobot keduanya. 
2. Untuk induk jantan diperlukan ovaprim sebanyak 0,3 ml/kg dan induk betina sebanyak 0,6 ml/kg
3. Penyuntikan terhadap induk betina dilakukan dua kali, pada penyuntikan pertama menggunakan chorulon dengan dosis 500 iu/ kg. 
Sedangkan pada penyuntikan kedua menggunakan ovaprim. Penyuntikan kedua dilakukan sekitar 24 jam setelah penyuntikan pertama. 
4. Sementara itu, penyuntikan induk jantan di lakukan sekali, yakni bersamaan dengan penyuntikan  kedua induk betina.
5. Untuk menghindari induk berontak saat penyuntikan (yang dapat menyebabkan telur keluar), penyuntikan sebaiknya dilakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas memegang ikan yang akan di suntik. 
6. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di belakang sirip punggung dengan memasukkan jarum sedalam 2 cm dan kemiringan 45 derajat. 
7. Simpan induk patin yang telah di suntik ke dalam waring yang di pasang di dalam bak dengan air yang mengalir. 
Setelah 8 – 15 jam kemudian, biasanya induk sudah ovulasi (puncak kematangan gonad). 

Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin dengan Cara STRIPPING dan PEMBUAHAN 

Budidaya Ikan Patin


Saat ovulasi, telur yang telah matang harus dikeluarkan dengan cara memijit bagian perut patin betina. Perlakuan ini di sebut (stripping). 
berikut untuk pekerjaan dalam melakukan stripping. 

1. Sediakan wadah untuk menampung telur, berupa baskom plastik yang telah di bersihkan dan dalam keadaan kering. 
2. Pegang induk betina yang akan di stripping dengan kedua belah tangan, tangan kiri memegang pangkal ekor dan tangan kanan memegang perut bagian bawah. Ujung kepala induk patin di topangkan di pangkal paha. 
3. Urut perut indukan patin menggunakan jari tangan dan jempol secara perlahan, di mulai dari bagian depan ke arah belakang. Tampung telur yang keluar ke dalam sebuah baskom. 
4. Selanjutnya, induk jantan di tangkap untuk di ambil spermanya. Pengurutan induk jantan pada prinsipnya sama dengan pengurutan induk betina. Sperma yang keluar dari perut induk jantan langsung di satukan dengan telur yang telah di tampung di dalam baskom. 
5. Agar telur dan sperma dapat tercampur sempurna, lakukan pengadukan dengan menggunakan bulu ayam kurang lebih selama 0,5 menit. Pengadukan dilakukan secara berputar perlahan-lahan di dalam baskom.
6. Untuk meningkatkan fertilisasi, tambahkan larutan naci ke dalam campuran telur tersebut. Penambahan dilakukan sambil tetap mengaduk campuran dan di sertai dengan memasukkan air sedikit demi sedikit, pengadukan dilakukan kurang lebih selama 2 menit. 
7. Untuk membuang lendir, perlu di lakukan penggantian air bersih sebanyak 2-3 kali. 
8. Untuk menghindari terjadinya penggumpalan pada telur, perlu di perhatikan pencucian menggunakan larutan lumpur. Lumpur dapat membersihkan lendir-lendir yang menempel dan memisahkan telur-telur yang menggumpal. Lumpur yang di gunakan berupa tanah dasar kolam atau tanah tegalan yang telah di panaskan pada suhu 100 derajat c terlebih dahulu guna menghindari penyakit. 
9. Telur-telur yang di buahi akan mengalami pengembangan. Ukuran telur terlihat lebih besar dan berwarna kuning penuh. Telur-telur yang tidak di buahi akan berwarna putih dan mengendap dibawah. 

Budidaya Ikan Patin – Cara Menetaskan telur Ikan Patin

Budidaya Ikan Patin


Proses Penetasan Telur Ikan Patin

1. Bersihkan semua perlengkapan pembenihan, seperti corong penetasan telur, tempat perawatan larva, bak filter air, bak penampungan air bersih, water turn, lalu keringkan.
2. Untuk menghindari kontaminasi jamur atau bakteri, rendam corong penetasan dalam larutan pk sebanyak 20 ppm atau malachite green sebanyak 5 ppm selama 30 menit. 
3. Masukkan air bersih ke dalam semua wadah, lalu nyalakan pompa isap agar air mengalir dari wadah penampungan air bersih ke water turn, sehingga terjadi sirkulasi air di seluruh wadah unit pembenihan patin tersebut. 
4. Tuangkan telur patin yang akan di teteskan ke dalam corong penetasan, lalu sebarkan menggunakan bulu ayam. 
5. Usahakan jangan sampai telur menumpuk didasar corong. Pasalnya, telur yang menumpuk dapat cepat membusuk. Idealnya, kepadatan telur sebanyak 200.000-300.000 butir per corong. Selain itu, atur debit air yang mengalir agar telur selalu terangkat di dalam corong tersebut. 
6. Telur yang telah di buahi selanjutnya akan berkembang dan menetas menjadi larva. 

Budidaya Ikan Patin – Cara Merawat Benih atau Burayak Ikan Patin


Benih patin yang baru menetas dikenal dengan sebutan larva. 

Larva di tampung sementara di tempat penampungan larva berupa kain hapa yang dipasang di dalam bak penampungan larva. 

Hal tersebut di maksudkan untuk memudahkan pemanenan larva saat akan dipindahkan ke tempat pemeliharaan. 

Pemanenan dilakukan menggunakan scop net halus secara hati – hati. 

Selanjutnya larva di distribusikanke tempat pendederan, jika lokasi tempat pendederan jauh dari tempat pembenihan, maka larva patin di angkut menggunakan kantong plastik bening yang di beri oksigen. 

Plastik berukuran 40 x 60 cm dapat mengangkut larva patin sebanyak 15000 -20.000 ekor dengan lama perjalanan sekitar 4-6 jam. 

Budidaya Ikan Patin – Memelihara benih Patin di Ruang Tertutup


Benih yang berasal dari tempat penampungan sementara selanjutnya dipelihara ditempat pemeliharaan benih. 

Tempat pemeliharaan benih dapat berupa akuarium, fiber glass, atau bak plastik. Wadah pemeliharaan di susun rapi di dalam ruangan tertutup berukuran 60-79 m2. 

Sebelum di gunakan, akuarium fiber glass di bersihkan dan dikeringkan. Selang 1-2 hari sebelum benih di tebar, isi wadah pemeliharaan dengan air. 

Nyalakan blower untuk menambah aerasi guna memberi tambahan kandungan oksigen terlarut ke dalam air. Jangan lupa menyediakan genset untuk suplai listrik jika sewaktu-waktu listrik PLN padam. 

Budidaya Ikan Patin – Makanan anakan Ikan Patin

Budidaya Ikan Patin


Benih patin dipelihara di akuarium atau fiber glass selama 25 – 30 hari. Berikut pemberian pakan pada benih selama pemeliharaan berlangsung. 

1. Hari ke 1 sampai ke 5. benih pakan di beri makanan tambahan berupa artemia yang telah diteteskan di tempat terpisah. Pemberian artemia dilakukan sekitar 2 jam sekali. 
2. Hari ke 6 sampai ke 14. benih di beri makanan berupa kutu air, jentik nyamuk atau cacing sutra. 
3. Hari ke 15 sampai panen. Benih di beri makanan berupa pakan buatan bentuk tepung yang mengandung kadar protein lebih dari 35%. jumlah makanan yang di berikan harus disesuaikan dengan kebutuhan benih. 
4. Usahakan jangan sampai ada makanan yang tersisa guna menghindari terjadinya penurunan kualitas air yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian benih. 
5. Selama pemeliharaan, lakukan penggantian air bersih setiap 1 – 2 hari sekali atau tergantung pada kebutuhan. Penggantian air dilakukan secara hati-hati dengan cara menyifon atau membuang kotoran yang berupa di dasar wadah pemeliharaan menggunakan slang kecil.

Penambahan air bersih dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit guna menghindari terjadinya stres pada benih yang dipelihara sampai posisi air mendekati ketinggian semula.   

Dari sini diharapkan sobat dapat memulai pembenihan ikan patin secara sungguh – sungguh baik di aquarium maupun kolam beton secara alami maupun buatan.

Lengkap sudah cara budidaya ikan patin dari awal hingga panen dengan makanan alami cepat besar modal kecil untung besar untuk pemula buat usaha.

Ini Dia Penyakit Ikan Patin dan Obat Alaminya Cepat Sembuh

Penyakit Ikan Patin infoikan.com Beberapa macam jenis dan hama ikan patin sebetulnya sudah dibahas, namun kali ini hanya spesifik lagi mengenai penyakit saja.

Kejadian ini dialami oleh sebgai peternak ikan konsumsu khususnya ikan patin yang menemukan jenis penyakit di dalam kolam.

Dari sinilah dapat diteliti dengan cara mengambil sampel badan ikan yang terdapat luka-luka kemudian diobati secara alami.

Untuk memudahkan menemukan nama obat alami tersebut, selanjutnya dibuatkan racikan lengkap dari tanaman liar yang berbentuk cairan juga kapsul berbubuk.

Tentunya obat penyakit patin ini dapat dengan mudah bisa Anda cari di toko terdekat dimana sobat berdomisili. Adapaun kriteria jenis penyakit ikan patin dan obatnya bisa dilanjut baca berikut.

Baca: Jenis Hama Ikan Patin dan Cara mengatasinya

Penyakit Ikan Patin

Penyakit Ikan Patin


Penyakit Ikan Patin NON-INFEKSI 


Penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen, seperti keracunan dan kekurangan gizi. 

Keracunan 

Ada beberapa faktr yang menyebabkan ikan patin keracunan, antara lain pemberian pakan yang kualitasnya  kurang baik dan terjadinya pencemaran air yang di sebabkan oleh bahan organik, seperti sisa pakan yang telah membusuk. 

Tanda ikan patin yang keracunan dapat di lihat dari cara berenangnya yang megap-megap di permukaan air. 

Keracunan pada ikan sebenarnya dapat di cegah. Caranya adalah dengan memberikan pakan yang sesuai dengan anjuran. Selain itu, media budidaya harus senantiasa bersih. 

Kekurangan gizi 

Kekurangan gizi umumnya di sebabkan oleh pemberian pakan tambahan yang kurang bermutu. Akibatnya, ikan terlihat kurus, kepala relatif besar, dan gerakan kurang lincah. 

Untuk mencegah agar ikan patin tidak kekurangan gizi, pemberian pakan harus dalam jumlah cukup, mengandung protein yang tinggi, serta dilengkapi dengan vitamin dan mineral. 

Baca juga: Teknik Pembesaran Ikan Patin yang Benar

Penyakit Ikan Patin AKIBAT INFEKSI 

Penyakit Ikan Patin


Penyakit yang di sebabkan parasit

Bintik putih atau lebih populer dengan sebutan white spot merupakan jenis penyakit yang sering menyerang patin. 

Penyakit ini di sebabkan oleh sejenis parasit bernama ichtyophtirius multifiliis. Patin yang masih berumur 1-6 minggu sangat rentan terserang penyakit ini. 

Gejala serangan penyakit ini dapat di lihat dengan adanya bintik-bintik putih di tubuh ikan, terutama lapisan lendir kulit, sirip, dan lapisan insang. Selain itu, ikan juga terlihat berenang tidak normal.

Penyakit Ikan Patin di sebabkan bakteri 


Jenis bakteri yang sering menyerang ikan aptin adalah aeromonas sp. Dan pseudomonas sp. Penyakit ini menyerang bagian perut, dada, dan pangkal sirip. 

Serangan yang parah akan menyebabkan perdarahan dan lendir pada patin. 

Jika sudah demikian, patin sulit di sembuhkan dan harus segera di musnahkan agar tidak menular kepada patin yang lain. 

Jika belum parah, pengobatan yang dapat di lakukan adalah merendam ikan tersebut ke dalam larutan pk sebanyak 10-20 ppm selama 30 -60 menit. 

Adapun obat-obatan lain yang dapat di gunakan adalah larutan notrofuran sebanyak 5-10 ppm atau larutan oksitetrasiklin sebanyak 5 ppm. Pengobatan atau perendaman dengan obat ini di lakukan selama 12-24 jam. 

Selain merendam ikan, pengobatan dapat pula dilakukan dengan mencampurkan obat-obatan ke dalam pakan patin. 

Salah satu obat yang dapat di gunakan adalah chloromycetin sebanyak 1-2 gr untuk setiap 1 kg makanan. 

Baca: Pembesaran Ikan Patin Secara Intensif

Penyakit Ikan Patin di sebabkan jamur 

Penyakit Ikan Patin


Jenis jamur yang sering menyerang ikan patin adalah dari golongan achlya sp. Dan saprolegnia sp. 

Serangannya biasa terjadi ketika terdapat luka menganga di tubuh ikan akibat penanganan yang kurang tepat, baik ketika melakukan pemanenan maupun pada proses pengangkutan. 

Luka tersebut selanjutnya di tumbuhi benang-benang halus berwarna putih hingga kecoklatan. 

Tindakan yang bisa di lakukan untuk mencegah serangan jamur ini adalah dengan menjaga kualitas air dan melakukan panen dengan baik agar ikan-ikan aptin tidak mengalami luka-luka. 

Namun, jika patin terlanjur terserang, segera rendam ikan tersebut ke dalam larutan malachyte green oxalate dengan dosis 2-3 gr per m3 air selama 30 menit. 

Lakukan pengobatan ini selama tiga hari berturut-turut.  

Bagi Anda yang saat ini sedang ternak patin, kenali semua jenis penyakit ikan patin di atas, secara otomatis sobat juga akan menemukan obat yang cocok untuk menyembuhkannya.

Resep Masak Ikan Patin Rawon dan Cara Membuatnya

Masak Ikan Patin Rawon Infoikan.com Pernah membuat rsep masak patin pindang? atau ingin tahu cara membuat resep patin pindang rasa rujak? Khusus ibu-ibu pasti ingin masak semua jenis ikan untuk keluarga dengan aneka bumbu yang sedap dan enak.

Salah satu masakan dan resep ikan patin yang sekarang ini lagi populer adalah pindang patin dengan bumbu rujak yang lezat. Namun, kesempatan kali ini info ikan akan memberikan cara masak ikan patin rawon yang juga populer dicari oleh kaum hawa. Berikut penjelasan lengkapnya.

Masak Ikan Patin Rawon Bumbu Rujak


Cara Membuat dan Masak Ikan Patin Sederhana dan Mudah


Resep Masak Ikan Patin Rawon
Bahan membuat rawon ikan patin:
  • Ikan patin 5 potong yang sudah dibersihkan dan di dinginkan.
  • Air asam 1 sdm.
  • Air bersih 400 ml yang didihkan.
  • Minyak 3 sdm untuk menumis.
  • Bawang goreng sebagai taburan penyedap.
  • Daun kemangi 2 sdm.
Bumbu Rawon Patin yang Dihaluskan
  • Keluak 2 buah yang diambil isinya saja, kemudian dapat direndam dengan air 50 ml.
  • Irisan bawang merah 2 sdm.
  • Irisan bawang putih 1 sdm.
  • Kemiri 4 butir
  • Ketumbar 1 sdt.
  • Irisan kunyit 1 sdt.
  • Irisan kencur 1 sdm.
  • Cabai merah 1 sdm.
  • Garam 1 sdm.
Bumbu Lain Rawon Ikan Patin
  • Irisan lengkuas 1 yang dimemarkan atau dihancurkan.
  • Serai 1 batang yang dihancurkan.
  • Daun salam 2 lembar
  • Daun jeruk 2 lembar.
  • Irisan jahe 1 yang dihancurkan atau memarkan.

Cara Memasak Rawon Ikan Patin Sederhana

  1. Dengan air asam Anda dapat melumuri ikan patin sampai merata. Kemudian biarkan selama 10-15 menit.
  2. Minyak dipanaskan, semua bumbu ditumis, baik bumbu utama maupun bumbu rawon ikan patin yang lain hingga timbul bau harum dan sedap.
  3. Baru Anda masukkan ikan patin, disertai adukan pelan sampai terlihat setengah matang dan berubah warna.
  4. Air panas bisa dituangkan, lalu dapat dimasak hingga mendidih dan air atau kuah berkurang atau menyusut dan bumbu dapat meresap pada dagung patin. Angkat.
  5. Sajikan hidangan rawon ikan patin selagi masih keadaan hangat bersama pelengkap nasi.
Lengkaplah sudah penjelasan tentang cara masak ikan patin rawon sederhana ini. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba untuk bersama keluarga bahagian Anda. 

Sumber: 25 Aneka Cita Rasa dan Olahan Ikan Patin (book google)
Baca juga: